Home / Uncategorized / Angka Penderita Sipilis tahun 2016 Meningkat 5 kali Lipat di Jepang

Angka Penderita Sipilis tahun 2016 Meningkat 5 kali Lipat di Jepang

sumber: Asahi Shinbum
       Masyarakat, terutama kaum muda
Jepang, harus lebih waspada terhadap penyakit menular seksual. Baru-baru ini
Institut Nasional Infeksi Menular Jepang membeberkan fakta yang mengejutkan,
penderita sipilis di Jepang meningkat 5 kali lipat, dilihat dari tahun 2012
dengan 2016. Ini adalah angka yang terbesar kedua, sebelumnya tahun 1974 Jepang
pernah mengalami kasus yang sama.
         Di tahun 2016,  jumlah orang yang terinfeksi Sipilis mencapai
4.518 (dilaporkan pada 13 Januari 2017). Padahal di tahun 2012, jumlah
penderita ada 875 orang.  Jumlah ini
adalah angka yang cukup fantastis, Sekitar tahun 1960-an masyarakat yang
terinfeksi pernah mencapai lebih dari 100.000 orang. Hal itu disebabkan karena
kondisi paska perang dunia dan kondisi perekonomian masih belum stabil. Namun dengan
penemuan di bidang kesehatan, angka tersebut dapat ditekan. Selama hampir 20
tahun, Jepang berhasil mengurangi penderita Sipilis 1.000 orang setiap
tahunnya, sampai tahun 2012.
         Sipilis merupakan penyakit menular
seksual yang ditularkan melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit
ini bisa mengakibatkan perut mual, ruam pada daerah kelamin, bibir dan anggota
tubuh yang lain. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang intensif, akan tumbuh
benjolan kemerahan pada seluruh tubuh dan berujung pada kematian. Penyakit
Sipilis merupakan penyakit berbahaya terutama bagi wanita hamil. Ini bisa
mengakibatkan keguguran, kematian bayi dan menular pada bayi. Bayi yang
terinfeksi bisa mengalami kecacatan.
       “Kami menghimbau kepada semua
warga yang beresiko terinfeksi atau sering bergonta ganti pasangan untuk segera
melakukan tes,” ujar Makoto Onishi, kepada Departemen Bakteriologi di institut tersebut.
Dari jumlah tersebut, 70% diderita ole pria (dari berbagai usia). Sementara 50%
wanita yang menderita masih berusia 20-an.  Data ini menunjukkan, bahwa kaum muda Jepang
sangat rentan terinfeksi.
        Menurut para hali, penyebaran
penyakit ini disebabkan karena gaya hidup, terutama di wilayah perkotaan. Kalangan
homoseksual maupun heteroseksual memiliki resiko yang sama terinfeksi penyakit
ini.
Sumber info dan foto: asahi.com (asahi
shimbun)

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

22 − = 20