Home / Uncategorized / Tren Bapak Rumah Tangga di Korea Selatan

Tren Bapak Rumah Tangga di Korea Selatan

sumber:koreabang.com

      Pria yang menjadi bapak rumah tangga di Korea meningkat 24%
dalam dua tahun terakhir. Kenyataan ini harus dialami masyarakat Korea karena
perekonomian Korea yang menurun. Banyak perusahaan yang tidak berkembang dan
merumahkan pegawainya. Para istri kemudian harus mencari pekerjaan dan
mendukung perekonomian keluarga. Sementara istri menjadi tulang punggung, suami
mengerjakan pekerjaan rumah sambil menunggu panggilan kerja.
      Korea termasuk negara tradisional, dimana para pria dilihat
lebih dominan ketimbang wanita. Keadaan ini membuat para pria menjadi tiang
penyanggaperekonomian rumah tangga, sementara para istri mengasih anak dan
mengurus rumah tangga. Namun lapangan pekerjaan yang berkurang, membuat para
suami harus rela bertukar peran dengan istri, dalam hal menghidupi keluarga
mereka.
      Menurut data statistik yang dikuti dari koreatimes.co.kr, bapak
rumah tangga di Korea Selatan tahun lalu adalah 161.000, angka ini naik 24%
dari tahun sebelumnya. Di tahun 2015, para pria yang menjalani aktivitas
sebagai bapak rumah tangga 150.000 sementara di tahun 2014, sebanyak 130.000.
Dari angka 161.000, para pria yang fokus mengurus rumah ada
154.000, yang lebih mengutamakan mengurus anak pra sekolah  ada 7.000 jiwa. Pria yang menjadi bapak rumah
tangga penuh, umumnya berusia di atas 65 tahun. Usia yang sudah tidak produktif
lagi membuat para pria ini kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai. Tetapi uniknya,
wanita tua di atas paruh baya, justru lebih bisa mendapatkan pekerjaan,
misalnya mereka bisa bekerja sebagai tukang cuci piring, pelayan di toko atau
di restoran.
      Di tahun 2016, jumlah ibu rumah tangga penuh di Korea
Selatan mencapai 7,04 juta jiwa, angka ini menurun dibanding tahun 2013 yang berjumlah
7,3 juta jiwa. Wanita usia 60-64 tahun merupakan golongan yang paling aktif
mencari pekerjaan. Para pencari kerja di usia ini mencapai puncaknya pada
Januari-Oktober 2016, dengan jumlah 8.600 orang. Sementara wanita usia 35 s.d
39 tahun ada 6.400 yang mencari kerja, wanita usia 55 s.d 59 tahun ada 5.000
orang dan pencari kerja di atas usia 65 tahun ada 4.200 orang.
      
Meningkatnya wanita pencari kerja di Korea, menunjukkan
adanya perubahan status dan peranan dalam rumah tangga. Ini juga memperlihatkan
bagaimana persepsi masyarakat Korea terhadap streotipe gender.

Sumber info: artikel asli ditulis oleh Park Jae-hyuk koreatimes.co.kr,
sumber foto: koreabang.com

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

63 − 58 =