Dawet hitam atau Dawet Ireung,
adalah salah satu kuliner khas dari Purworejo Jawa Tengah. Saat memasuki
banyumas menuju Kebumen, melewati Purworejo, kita akan banyak melihat penjual
dawet ireng di sepanjang jalan. Dawet ireung atau es dawet hitam, sangat cocok
dinikmati di cuaca panas. Rasa dawet yang gurih berpadu dengan gula jawa yang
manis, memberikan kesegaran dan semangat baru untuk menikmati perjalanan, atau
sekedar menambah energi baru.
adalah salah satu kuliner khas dari Purworejo Jawa Tengah. Saat memasuki
banyumas menuju Kebumen, melewati Purworejo, kita akan banyak melihat penjual
dawet ireng di sepanjang jalan. Dawet ireung atau es dawet hitam, sangat cocok
dinikmati di cuaca panas. Rasa dawet yang gurih berpadu dengan gula jawa yang
manis, memberikan kesegaran dan semangat baru untuk menikmati perjalanan, atau
sekedar menambah energi baru.
Purworejo adalah salah satu
daerah di Jawa Tengah yang memiliki beragai kuliner unik. Selain Dawet Ireung,
ada pula mi nyemek dan getuk goreng. Dari Jakarta, wilayah ini bisa ditempuh
sekitar 7 jam melewati tol Cipali. Salah satu ciri khas penjual dawet adalah, 2
gentong yang dipikul dengan kain hijau sebagai penutupnya.
daerah di Jawa Tengah yang memiliki beragai kuliner unik. Selain Dawet Ireung,
ada pula mi nyemek dan getuk goreng. Dari Jakarta, wilayah ini bisa ditempuh
sekitar 7 jam melewati tol Cipali. Salah satu ciri khas penjual dawet adalah, 2
gentong yang dipikul dengan kain hijau sebagai penutupnya.
Warna hitam pada dawet (tepung
beras dan tepung sagu) berasal dari abu merang yang sudah disaring. Untuk kuah
santannya, agar lebih nikmat dan harum, ditambahkan dua lembar daun pandan
serta gula merah aren yang sudah dicairkan.
Untuk satu porsi dawet ireng kita hanya perlu membayar Rp 3.000,-.
Ukuran satu porsi sama dengan ukuran gelas besar atau sekitar 500 ml.
beras dan tepung sagu) berasal dari abu merang yang sudah disaring. Untuk kuah
santannya, agar lebih nikmat dan harum, ditambahkan dua lembar daun pandan
serta gula merah aren yang sudah dicairkan.
Untuk satu porsi dawet ireng kita hanya perlu membayar Rp 3.000,-.
Ukuran satu porsi sama dengan ukuran gelas besar atau sekitar 500 ml.
Asal usul dawet ireng ada
beberapa versi. Salah satunya, sekitar tahun 1950, seorang penduduk asal
Purworejo bernama Mbah Ahmad, memasarkan jenis minuman ini pertama kali di
daerah Jembatan Butuh Purworejo. Sejak saat itu, Daet Ireng mendapat perhatian
karena rasanya yang unik dan menyegarkan. Hingga kini, Dawet hitam tidak hanya popular
di jawa Tengah, namun juga sampai ke Jawa Barat dan Jakarta. Para pengendara
yang lelah dan merasa dahaga, bisa mengembalikan semangat mereka dengan dawet
hitam yang gurih-gurih segar.
beberapa versi. Salah satunya, sekitar tahun 1950, seorang penduduk asal
Purworejo bernama Mbah Ahmad, memasarkan jenis minuman ini pertama kali di
daerah Jembatan Butuh Purworejo. Sejak saat itu, Daet Ireng mendapat perhatian
karena rasanya yang unik dan menyegarkan. Hingga kini, Dawet hitam tidak hanya popular
di jawa Tengah, namun juga sampai ke Jawa Barat dan Jakarta. Para pengendara
yang lelah dan merasa dahaga, bisa mengembalikan semangat mereka dengan dawet
hitam yang gurih-gurih segar.