Home / Healthy / Dilema Korek Kuping

Dilema Korek Kuping

Sering membersihkan telingan anak Anda dengan korek kuping atau cutton buds? ternyata kebiasaan itu adalah bukan tindakan tepat. Korek kuping sepertinya harus berganti nama, karena fungsinya harus dialihkan.
Anak Anda usia 3-8 tahun pernah mengeluh sakit pada telinga? Jika iya, apa yang Anda lakukan selanjutnya? Umumnya jika kejadian ini menimpa keluarga di Indonesia, orang tua biasanya segera memeriksa telinga anak sendiri. Kemudia membersihkannya dengan korek kuping (cutton buds). Tapi tahukah Anda, jika perilaku membersihkan telinga dnegan menggunakan cutton bud ternyata keliru. Hal tersebut ditegaskan oleh dr. Asih Yuliati, Sp.THT-KL di runag kerjanya, saat memeriksa salah satu pasien anak laki-laki berusia 7 tahun. “Tubuh manusia itu sudah memiliki mekanisme sendiri untuk mengeluarkan kotoran pada telinga. jadi gak perlu dikorek-korek! malah berbahaya, kotoran malah akan masuk lebih dalam dan akhirnya susah keluar,” ujarnya tegas.
 Saat memeriksa pasien, dr. Asih tidak hanya memeriksa telinga tetapi juga keadaan mulut. “Nah, kelihatan toh, giginya banyak yang bolong. Gigi bolong menganggu aktivitas mengunyah, dan akhirnya kotoran dari telinga tidak bisa keluar dengan maksimal. Dibereskan dulu giginya, agar mengunyahnya sempurna, dan telinga tidak sakit lagi,” lanjutnya.  Kesehatan telinga juga erat kaitannya dengan mulut. Dokter yang ramah itu kemudian juga menganalisis kebiasaan “ngedot” pasien. Jika pasien masih ngedot, kemungkinan sakit telinga diakibatkan dari kebiasaan itu. 90% anak yang masih ngedot mengalami sakit telingan.
Hal ini disebabkan, karena saat ngedot pada posisi tidur, cairan di mulut mengalir melalui saluran di bawah telinga. Jika berlangsung terus-menerus akan menumpuk dan membuat bagian di bagian telinga membengkak. Inilah yang mengakibatkan sakit.
Lalu bagaimana jika tidak ada malahan dengan gigim tetapi telinga sakit akibat kotoran tidak mau keluar. Segera datang ke dokter THT terdekat untuk berkonsultasi. Sebelum melakukan tindakan, dokter akan meneropong ke dalam telingan (endoskopi). Seperti yang dilakukan dr. Asih terhadap pasiennya. Setelah, yakin dengan  kotoran yang menempel. Tindakan selanjutnya adalah dengan menyemprotkan air hangat ke telinga, dan kotoranpun keluar terbawa air. Itulah sebabnya, banyak orang yang merasa kotoran telinga tidak bisa keluar setelah renang, keluar kotoran dari telinganya.
Jadi kini, ketika anak Anda mengeluh telinganya gatal, ingin dikorek, sementara ketika ia kesakitan, segera temui dokter yang tepat dan hindari menggunakan cutton buds.

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 49 = 50