sumber: Forum – Gazeta.pl |
Pada 7 Mei 2018, PM Jepang, Shinzo Abe berkunjung ke Israel pada 2 Mei 2018. Di penghujung lawatan ini, Shinzo Abe dan istrinya, Akie Abe diundang makan malam bersama di kediaman Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara Netanyahu. Namun, wajah Abe dan istrinya langsung berubah terkejut, saat melihat hidangan penutup karya Chef terkenal Israel, Segev Moshe. Hidangan tersebut berbentuk cokelat yang ada di dalam ukiran sepatu yang mengkilat.
Ini adalah kali kedua Abe menunjungi Israel. Walau terkejut, Abe dan istri tetap melanjutkan makan malam. Setelah kepulangannya ke Jepang, Diplomat Jepang di Israel secara formal menyatakan kekecewaannya atas makan malam tersebut. Seperti yang dikutip dari www.washingtonpost.com, baik diplomat Israel untuk Jepang juga merasa terkejut atas kejadian ini. Sebuah harian Israel, Yediot Aharonot bahkan menulis pendapat diplomat Israel mengenai kejadian ini. “Ini adalah keputusan yang snagat tidak sensitif. Tidak ada hal yang paling rendah, selain meletakkan sepatu di atas meja makan.” Bahkan, diplomat Jepang juga menyatakan kegeramannya pada harian Israel itu, “tidak ada satupun kegudapaan di dunia ini yang meletakkan sepatu di atas meja. Apa yang dipikirkan oleh Chef itu? apakah ini lelucon? jika ia menganggapnya ini bagian dari humor, atas nama perdana menteri, kami tersinggung,” ujarnya. Kementerian luar negeri Israel mengaku tidak tahu menahu atas kejadian ini, dan tidak diajak untuk urun rembuk. “Kami menghargai kreatifitas Chef, tapi kami lebih menghargai Perdana Menteri Jepang.”
Segev tidak bekerja sendiri. Untuk ukiran sepatu, seorang seniman ternama dunia, Tom Dixon, ikut ambil bagian. “Sepatu yang terbuat dari metal berkualitas tinggi ini adalah karya seni, ini bukan sepatu betulan,”ujar publisis Segev. Pria yang memiliki 72.000 follower medsos ini, juga mengunggah karyanya ke dalam akunnya. Tak pelak, Segev kebanjiran komentar dari berbagai netizen di seluruh dunia, yang isinya menyayangkan sikapnya.
“Ketika kamumemasak makanan untuk tamu dari negara lain, setidaknya yang harus kamu pelajari adalah segala hal tentang tamu itu. Sepatu bagi masyarakat Jepang dianggap sebagai hal yang rendah. Mereka tidak mengenakannya di dalam rumah.”
“Kamu tidak perlu belajar kebudayaan manapun. Dimana-mana, menyuguhkan sepatu untuk dimakan adalah SALAH.”
Sumber artikel: www.washingtonpost.com, sumber foto: Forum – Gazeta.pl