![]() |
|
sumber:http://www.helpinghand.org.hk |
Hong Kong meruapakan negara dengan usia harapan hidup
warganya yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan, Hong Kong memiliki banyak
lansia dan anak-anak. Keadaan ini membuat warga usia produktif kewalahan untuk
mengurus anak sekaligus orang tua mereka. Hadirnya aplikasi “Good hand” bisa
menjadi alternatif dalam mengatasi masalah ini.
warganya yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan, Hong Kong memiliki banyak
lansia dan anak-anak. Keadaan ini membuat warga usia produktif kewalahan untuk
mengurus anak sekaligus orang tua mereka. Hadirnya aplikasi “Good hand” bisa
menjadi alternatif dalam mengatasi masalah ini.
Di tahun 2034, warga yang hidup dalam ketergantungan (usia
dan ansia dan anak-anak) di Hong Kong akan berjumlah 40% dari jumlah warga
keseluruhan. Hal ini dianggap menjadi beban bagi generasi sandwich. Generasi
sandwich, adalah sebuatn bagi mereka yang ada di usia produuktif dan harus
mengurus anak bersama ornag tua mereka. Masyarakat Hong Kong termasuk
masyarakat yang sangat menghargai orang tua. Kluarga muda lebih memilih
mengurus orang tua mereka sendiri ketimbang mengirimkan orangtua ke panti
jompo. Studi ini diumumkan oleh Universitas Hong Kong dan Asosiasi
Keselamatan Masyarakat Lansia.
dan ansia dan anak-anak) di Hong Kong akan berjumlah 40% dari jumlah warga
keseluruhan. Hal ini dianggap menjadi beban bagi generasi sandwich. Generasi
sandwich, adalah sebuatn bagi mereka yang ada di usia produuktif dan harus
mengurus anak bersama ornag tua mereka. Masyarakat Hong Kong termasuk
masyarakat yang sangat menghargai orang tua. Kluarga muda lebih memilih
mengurus orang tua mereka sendiri ketimbang mengirimkan orangtua ke panti
jompo. Studi ini diumumkan oleh Universitas Hong Kong dan Asosiasi
Keselamatan Masyarakat Lansia.
Saat ini ada 1,71 juta orang yang harus bertanggungjawab
pada anak dan orangtua. 48% dari mereka berusia antara 30 s.d 59 tahun. Namun
angka ini akan berkembang pada tahun 2034, naik sekitar 56% dari tahun 2015.
Dua puluh tahun mendatang, perbandingannya, setiap dua orang dewasa harus
mengurus lansia di atas 64 tahun.
Banyaknya populasi lansia disebabkan karena angka kelahiran yang rendah dan
usia yang panjang. Sebab itulah, Hong Kong masih menjadi salah satu negara yang
padat. Rata-rata masyarakat Hong Kong memiliki usia 79,5 tahun. Ini adalah
angka harapan hidup terpanjangn di dunia setelah Jepang dan Swiss. Akibatnya,
generasi mudah Hong Kong wajib merawat orang tua mereka bersama dengan
anak-anak. Hal ini bukanlah hal yang mudah.
pada anak dan orangtua. 48% dari mereka berusia antara 30 s.d 59 tahun. Namun
angka ini akan berkembang pada tahun 2034, naik sekitar 56% dari tahun 2015.
Dua puluh tahun mendatang, perbandingannya, setiap dua orang dewasa harus
mengurus lansia di atas 64 tahun.
Banyaknya populasi lansia disebabkan karena angka kelahiran yang rendah dan
usia yang panjang. Sebab itulah, Hong Kong masih menjadi salah satu negara yang
padat. Rata-rata masyarakat Hong Kong memiliki usia 79,5 tahun. Ini adalah
angka harapan hidup terpanjangn di dunia setelah Jepang dan Swiss. Akibatnya,
generasi mudah Hong Kong wajib merawat orang tua mereka bersama dengan
anak-anak. Hal ini bukanlah hal yang mudah.
“Kami rasa ini adalah isu yang cukup penting. Semua ornag
tentu akan menjadi tua, namun dalam budaya di Hong Kong, masyarakat akan
berusaha merawat orang tua mereka sendiri.” Ujar Dr Clara kan, dosen dari Universitas Cina.
tentu akan menjadi tua, namun dalam budaya di Hong Kong, masyarakat akan
berusaha merawat orang tua mereka sendiri.” Ujar Dr Clara kan, dosen dari Universitas Cina.
Menurut hasil penelitian tersebut, sekitar 84% generasi sandwich kesulitan
mencari tenaga tambahan untuk mengurus rumah tangganya. Menanggapi hal ini,
Club Jockey Hong Kong meresmikan kampanye “Good Hand,” yaitu aplikasi yang
diperuntukkan untuk membantu mereka yang membutuhkan pelayanan bagi lansia.
mencari tenaga tambahan untuk mengurus rumah tangganya. Menanggapi hal ini,
Club Jockey Hong Kong meresmikan kampanye “Good Hand,” yaitu aplikasi yang
diperuntukkan untuk membantu mereka yang membutuhkan pelayanan bagi lansia.
![]() |
sumber: koreatimes.co.kr |
Aplikasi ini akan memberikan akses kepada tenaga kerja
(perawat lansia) yang dapat memberikan info yang dibutuhkan pada lansia,
seperti; perawatan harian, terapi dan rehabilitasi, masakan dan layanan
kebersihan, termasuk layanan untuk mengantar ke klinik.
(perawat lansia) yang dapat memberikan info yang dibutuhkan pada lansia,
seperti; perawatan harian, terapi dan rehabilitasi, masakan dan layanan
kebersihan, termasuk layanan untuk mengantar ke klinik.
Seorang wanita bernama Tsui, mengatakan bahwa ia sangat
frustasi dalam mencari tenaga perawat untuk neneknya yang berusia 84 tahun yang
ada di rumah sakit selama dua tahun. Di saat yang bersamaan ia juga harus
membesarkan anak perempuannya yang berusia 2 tahun. “Aku ingin merawat nenekku
di rumah daripada di panti,” ujarnya. Dengan aplikasi ini ia berharap
memudahkan semua aktivitasnya.
frustasi dalam mencari tenaga perawat untuk neneknya yang berusia 84 tahun yang
ada di rumah sakit selama dua tahun. Di saat yang bersamaan ia juga harus
membesarkan anak perempuannya yang berusia 2 tahun. “Aku ingin merawat nenekku
di rumah daripada di panti,” ujarnya. Dengan aplikasi ini ia berharap
memudahkan semua aktivitasnya.
Kan, direktur projrct “Good Hand” mebgatakan bahwa aplikasi ini mirip dengan
aplikasi tarnsportasi Uber atau aplikasi hotel, AirBnb. Hanya saja, ini adalah
layanan untuk merawat lansia. April
mendatang, setidaknya ada 4 kelompok nirlaba yang akan bekerjasama dengan
aplikasi ini. “Jalan ini memang masih panjang, tetapi saya berharap
sedikit usaha akan membuat perbedaan,” ujar Kan.
Sumber info dan foto: Koreatimes.co.kr, artikel asli ditulis
oleh Sarah Zheng, http://www.helpinghand.org.hk
oleh Sarah Zheng, http://www.helpinghand.org.hk