Seorang karyawati perusahaan
iklan terbesar di Jepang, nekad mengakhiri hidupnya akibat stres karena jam
kerja yang terlalu panjang. Atas kasus ini, Dentsu Inc. didatangi petugas
Kementerian Tenaga Kerja pada 14 Oktober 2016. Dentsu Inc Tokyo adalah biro
iklan yang besar yang memiliki beberapa cabang di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini mengakui bahwa jam kerja yang
panjang adalah bagian dari budaya kerja mereka.
iklan terbesar di Jepang, nekad mengakhiri hidupnya akibat stres karena jam
kerja yang terlalu panjang. Atas kasus ini, Dentsu Inc. didatangi petugas
Kementerian Tenaga Kerja pada 14 Oktober 2016. Dentsu Inc Tokyo adalah biro
iklan yang besar yang memiliki beberapa cabang di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini mengakui bahwa jam kerja yang
panjang adalah bagian dari budaya kerja mereka.
Seperti yang dikutip dari
Asahi.com, Matsuri Takahashi 24 tahun, mengakhiri hidupnya pada Bulan Desember
tahun lalu. Ini adalah kasus kedua yang terjadi di kantor pusat Dentsu Tokyo-
Jepang. Sebelumnya, di tahun 1991, seorang karyawan laki-laki berusia 24 tahun,
juga nekad bunuh diri akibat bekerja terlalu lama. Takahashi adalah karyawati dari bagian Digital Account. Ia mengalami “karoshi”
atau meninggal akibat tertekan terlalu lama bekerja. Takashi meninggal setelah
lembur selama 130 jam dalam sebulan.
Asahi.com, Matsuri Takahashi 24 tahun, mengakhiri hidupnya pada Bulan Desember
tahun lalu. Ini adalah kasus kedua yang terjadi di kantor pusat Dentsu Tokyo-
Jepang. Sebelumnya, di tahun 1991, seorang karyawan laki-laki berusia 24 tahun,
juga nekad bunuh diri akibat bekerja terlalu lama. Takahashi adalah karyawati dari bagian Digital Account. Ia mengalami “karoshi”
atau meninggal akibat tertekan terlalu lama bekerja. Takashi meninggal setelah
lembur selama 130 jam dalam sebulan.
Jika Dentsu terbukti membiarkan
kebiasaan bekerja dalam waktu yang lama menyebabkan kematian pegawainya, pihak
berwajib bisa memberikan sanksi. Para karyawan lain, mengatakan bahwa kerja
lembur merupakan hal biasa di kantor itu. Seorang karyawan berusia 40 tahun
mengatakan bahwa selama 3 bulan terakhir, jam lemburnya per bulan 100 jam. “Saya
rasa, perusahaan dapat melakukan sesuatu. Saya berharap investigasi ini dapat merubah
standar perusahaan,” ujarnya.
kebiasaan bekerja dalam waktu yang lama menyebabkan kematian pegawainya, pihak
berwajib bisa memberikan sanksi. Para karyawan lain, mengatakan bahwa kerja
lembur merupakan hal biasa di kantor itu. Seorang karyawan berusia 40 tahun
mengatakan bahwa selama 3 bulan terakhir, jam lemburnya per bulan 100 jam. “Saya
rasa, perusahaan dapat melakukan sesuatu. Saya berharap investigasi ini dapat merubah
standar perusahaan,” ujarnya.
Menurut humas Dentsu, waktu
lembur karywan harus mendapatkan persetujuan supervisor. Perusahaan ini telah
menyeakati ketentuan tenaga kerja, dimana waktu lembur maksimal adalah 50 jam
per bulan. Dalam sebuah konfrensi pers, Toshihiro Yamamoto, Senior Vice
President, mengatakan bahwa kejadian ini diakibatkan oleh pekerjaan yang
terlalu banyak namun wkatu yang diberikan tidak mencukupi. Di Bulan September
2016, Dentsu mengakui bahwa klien iklan digital membanjiri perusahaannya.
lembur karywan harus mendapatkan persetujuan supervisor. Perusahaan ini telah
menyeakati ketentuan tenaga kerja, dimana waktu lembur maksimal adalah 50 jam
per bulan. Dalam sebuah konfrensi pers, Toshihiro Yamamoto, Senior Vice
President, mengatakan bahwa kejadian ini diakibatkan oleh pekerjaan yang
terlalu banyak namun wkatu yang diberikan tidak mencukupi. Di Bulan September
2016, Dentsu mengakui bahwa klien iklan digital membanjiri perusahaannya.
Sumber informasi: http://www.asahi.com/ajw/articles/AJ201610150023.html
Sumber foto: insidethegames.biz