Home / Uncategorized / Jembatan Mapo, Lokasi Favorit Bunuh Diri di Korea Selatan

Jembatan Mapo, Lokasi Favorit Bunuh Diri di Korea Selatan

       Di Seoul, Korea Selatan, ada sebuah jembatan yang banyak
dijadikan orang sebagai saksi untuk mengakhiri hidupnya, jembatan itu bernama “Jembatan
Mapo.” Jembatan yang menjadi penghubung di tengah Kota Seoul dan melewati
sungai Han itu, direnovasi pada pada tahun 2012 oleh pemerintah setempat. Tidak
berapa lama setelah revovasi,  justru
mengundang ornag untuk bunuh diri, terbutkti pada September 2013, dalam sehari
percobaan bunuh diri mencapai 65 orang. (http://blogs.wsj.com/korearealtime/2013/11/08/seoul-bridge-of-life-still-attracts-suicide-attempts/)
      Korea Selatan merupakan negara dengan kasus bunuh diri yang
banyak selain Jepang. Dalam sebuah catatan statistik mengatakan, rata-rata
kasus bunuh diri per hari mencapai 25 orang dengan  percobaan bunuh diri 45 menit per hari.
Umumnya pria lebih banyak tertekan daripada wanita dan melakukan aksi bunuh
diri. Usia yang rentan untuk mengaikhiri hidup di Korea Selatan berkisar antara
15 tahun – 24 tahun. Kaum lansia, juga termasuk golongan yang banyak yang melakukan
percobaan bunuh diri. Lansia menjadi problem sendiri bagi Korea Selatan, mereka
banyak yang hidup sendirian. Anak-anak mereka yang sudah berkeluarga punya
masalah yang berat bersama keluarganya, para orang tua ini tidak ingin
menyusahkan.
        Di Korea, terkenal sekali dengan budaya “malu”, malu jika
dianggap gagal dan tidak diterima oleh masyarakat. Masyarakat Korea Selatan
memiliki standar yang tinggi terhadap sebuah keberhasilan. Berpenampilan
menarik dan baik, sangatlah penting. Jika seseorang dapat menampilkan sisi diri
yang terbaik, mereka dianggap gagal. Bahkan tidak bisa masuk universitas, tidak
bisa bekerja, tidak bisa menikah. Mungkin alasan ini pula, mengapa Korea
Selatan memiliki angka yang tinggi untuk operasi plastik. Penampilan bisa
membawa keberuntungan, hingga diterima oleh masyarakat.
       Karena banyak orang yang dilahirkan dalam keadaan “kurang
menarik,” mungkin inilah yang membuat tingkat depresi menjadi tinggi. Mereka
merasa gagal dan merasa tidak layak berada dalam masyarakat tersebut. Selain
alasan tekanan dalam persaingan akademik dan sosial, masalah ekonomi juga
menjadi latar belakang mengapa orang bunuh diri. Di Korea Selatan, mereka
memiliki kosep kebudayaan “Palli Palli” atau “lebih cepat.” Lakukan segala
sesuatu dengan lebih cepat dan lebih keras, untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik atau untuk bisa mengimbangi persaingan.
Menyadari akan banyaknya kasus bunuh diri tersebut, pemerintah
Korea Selatan bersama dinas terkait, laluberupaya memberikan peringatan di
sepanjang jembatan. Di pinggir jembatan, ada teks dalam lampu LED yang berisi pesan-pesan
positif, seperti: kamu cantik, aku cinta padamu, dirimu sangat berharga,
ingatlah ornag tuamu, dan sebagainya. Ada juga foto-foto yang menggambarkan
kebahagiaan, makanan yang enak dan persahabatan.

       Salah satu titik yang di Jembatan mapo yang paling sering
dijadikan tempat orang untuk melompat kini dipasangi telepon bebeas pulsa. Di
situ orang yang depresi bisa menghubungi layanan konsultasi gratis dari
konsultan. Tujuannya, agar pelaku bunuh diri mengurungkan niatnya dan sadar. Di
sana juga disediakan CCTV untuk mengawasi orang yang lalu lalang di jemabatan
ini selama 24 jam. Jikan terjadi kasus orang menceburkan dirinya di Sungai Han yang
dalam dan dingin, patrol sungai sudah siap untuk menyelamatkan.
      Pada tahun 2012, Samsung, sebuah perusahaan internasional
asal Korea Selatan, turut memberikan donasi pada renovasi Jembatan Mapo. Salah satu
usulan Samsung adalah mengubah namanya menjadi “Jembatan Kehidupan.” Jembatan
Mapo juga menjadi salah tujuan wisata, para turis bisa menikmati pemandangan
Sungai Han yang indah dan jembatan yang penuh pesan cinta.
 sumber artikel dan foto: Youtube

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

85 − = 77