Pokemon Go Sumber: http://www.straitstimes.com |
Popularitas Permainan Pokemon Go masih
marak di Jepang. Salah satu keprihatinan publik Jepang adalah banyak pemain
yang beraksi saar mereka menyetir mobil. Akibatnya, seorang anak laki-laki di
wilayah Ichinomiya meninggal tertabrak truk, karena sopir truk asik main
Pokemon.
marak di Jepang. Salah satu keprihatinan publik Jepang adalah banyak pemain
yang beraksi saar mereka menyetir mobil. Akibatnya, seorang anak laki-laki di
wilayah Ichinomiya meninggal tertabrak truk, karena sopir truk asik main
Pokemon.
Korban tragedi ini bernama Keita Noritake. Seharusnya Keita
merayakan ulang tahunnya ke-10 pada 14 November nanti. Namun takdir berkata
lain, seorang sopir truk bernama Nobusuke Kawai (36) menabraknya saat Keita berjalan di trotoar. Saat itu, tanggal
26 Oktober 2016, Keita yang malang baru
pulang sekolah. Lokasi kejadian berada 200 meter sebelum Keita sampai di rumah
sekitar pukul 16:10. Keita langsung dilarikan ke rumah sakit, saat di dalam
ambulan, Keita sudah tidak sadarkan diri.
merayakan ulang tahunnya ke-10 pada 14 November nanti. Namun takdir berkata
lain, seorang sopir truk bernama Nobusuke Kawai (36) menabraknya saat Keita berjalan di trotoar. Saat itu, tanggal
26 Oktober 2016, Keita yang malang baru
pulang sekolah. Lokasi kejadian berada 200 meter sebelum Keita sampai di rumah
sekitar pukul 16:10. Keita langsung dilarikan ke rumah sakit, saat di dalam
ambulan, Keita sudah tidak sadarkan diri.
Ayah Keita, Takatoshi Noritake
(46) masih teringiang kata-kata terakhir putranya saat berangkat sekolah. Keita
mengatakan “Iterashaii” (semoga hari ini menyenangkan) kepada ayahnya, saat
ayahnya hendak pergi bekerja. “Keita adalah anak yang memiliki harapan dan
mimpi. Dunia macam apa ini, dimana seorang anak yang patuh aturan lalu lintas
harus meninggal,” ucap Takatoshi lirih.
(46) masih teringiang kata-kata terakhir putranya saat berangkat sekolah. Keita
mengatakan “Iterashaii” (semoga hari ini menyenangkan) kepada ayahnya, saat
ayahnya hendak pergi bekerja. “Keita adalah anak yang memiliki harapan dan
mimpi. Dunia macam apa ini, dimana seorang anak yang patuh aturan lalu lintas
harus meninggal,” ucap Takatoshi lirih.
Keita adalah korban ketiga dari
sopir yang bermain Pokemon Go sambil menyetir. Sebelumnya seorang kakek berusia
72 tahun dan pria berusia 29 tahun meninggal karena tertabrak mobil. Ayah Keita
sedang berusaha berjuang, agar pemerinta melarang aplikasi ini digunakan saat
menyetir. “Ini harus dihentikan, supaya tidka ada lagi korban seperti Keita,”
tambah Takatoshi.
sopir yang bermain Pokemon Go sambil menyetir. Sebelumnya seorang kakek berusia
72 tahun dan pria berusia 29 tahun meninggal karena tertabrak mobil. Ayah Keita
sedang berusaha berjuang, agar pemerinta melarang aplikasi ini digunakan saat
menyetir. “Ini harus dihentikan, supaya tidka ada lagi korban seperti Keita,”
tambah Takatoshi.
Keita Norotake, Sumber: Asahi.com |
Takatoshi Noritake, Sumber: http://www.straitstimes.com |
Menurut laporan dari pihak
berwajib wilayah Ichinomiya, Perfektur Aichi. Kejadian tewasnya Keita berada di
perempatan jalan. Tidak ada tanda-tanda atau jejak rem di jalan, artinya sopir
tidak berusaha mengalihkan truknya. Nobusuke, sang sopir, dinyatakan bersalah
karena lalai saat menyetir.
berwajib wilayah Ichinomiya, Perfektur Aichi. Kejadian tewasnya Keita berada di
perempatan jalan. Tidak ada tanda-tanda atau jejak rem di jalan, artinya sopir
tidak berusaha mengalihkan truknya. Nobusuke, sang sopir, dinyatakan bersalah
karena lalai saat menyetir.
(Sumber informasi: asahi.com, artikel
asli ditulis oleh Yuhei Nakahodo and Haruka Ono), (Sumber foto: Asahi.com, http://www.straitstimes.com)