Home / Uncategorized / Pangsit dan Mi Porsi Raksasa di Jepang

Pangsit dan Mi Porsi Raksasa di Jepang

     Porsi makanan di Jepang umumnya
kecil-kecil, kalau anda makan shushi perhatikan piring dan porsinya. Buat orang
Indonesia yang biasa makan nasi, mungkin porsi segitu cocok untuk snak atau
camilan. Ukuran kecil, kaena Jepang memiliki prinsip “Mattainai” (もったいない)
artinya jangan sampai menyia-nyiakan sesuatu alias tidak boleh mubazir atau
hidup efisien. Tetapi, walaupun kebiasaan makan dalam porsi kecil, ternyata ada
tempat-tempat tertentu yang menyediakan makanan porsi jumbo, kurang tepat! Porsi
raksasa! Salah satunya adalah “Kaguraza Hanten” yang menjual Gyoza jumbo dan Mi
berukuran 3 kali lipat.

      “Kagurazaka Hanten” terletak sebelah stasiun “Iidabash” Tokyo Jepang.
Restoran ini menjual Gyoza (pangsit), Ramen dan nasi goreng yang semuanya
memiliki ukuran untuk Dinosaurus, alias porsi raksasa. Ada dua menu Gyoza,
pertama adalah pangsit kecil namun disuguhkan dalam jumlah 100 biji dalam
piring besar. Kedua adalah satu pangsit besar sebesar nampan, atau “Gyoza Jumbo.”
Gyoza raksasa ini memiliki besar 2,5 kg yang terdiri dari kulit pangsit di
bagian luar dan potongan pork serta
sayuran di dalamnya. Harga yang dipatok untuk makanan super besar ini adalah 9.600
Yen. Sementara harga semangkok Ramen raksasa seharga 1.860 Yen.
     Restoran ini  sudah berdiri selama 45 tahun, menurut sang
manajer, “Kagurazaka Hanten” didirikan sebagai tempat untuk berkumpul para
siswa. Karena letaknya di kelilingi sekolah dan kampus, maka banyak mahasiswa
dan pelajar yang wara wiri di lokasi ini. Menu besar yang mereka sediakan
adalah sebagai “Menu Tantangan” untuk para siswa saat berkumpul bersama
teman-teman. Disebut tantang ukan karena harus menghabiskan satu porsi besar
sendiria, tetapi juga waktu yang ditetapkan hanya 1 jam. Ternyata, strategi ini
berhasil menarik pengunjung untuk mencoba permainan itu, sehingga restoran
menjadi terkenal.
      Sejak berdiri, restoran ini
banyak dikunjungi selebritis Jepang maupun luar negeri. Di dinding resto bahkan
ada “Wall of Fame” kenang-kenangan berupa foto dan tanda tangan pesohor yang
pernah mampir.
       Menurut kebudayaan Jepang, tidak
sopan meninggalkan makanan tersisa di piring. Orang Jepang biasanya selalu menghabiskan
makanan dan tidak menyisakan sedikitpun. Mereka akan berusaha sampai sekuat
tenaga untuk mennghabiskan makanan. Namun, tubuh manusia memiliki kapasitas
berbeda beda. Ada yang bisa menghabiskan ada juga yang menyerah di tengah
jalan.

Kaguraza Hanten, Phone: (3260) – 1402~3

Sumber informasi dan foto:
Channel Youtube “Only In japan” produser: John Daub, https://www.youtube.com/watch?v=n19N6bECRQM

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

29 − = 22