Home / Uncategorized / Pelatihan Penanganan Gempa Untuk Siswa Jepang

Pelatihan Penanganan Gempa Untuk Siswa Jepang

Youtube channel Japan Online

         Pada 22 November 2016, wilayah
Fukushima Jepang dilanda gempa berkekuatan 7.4 SR. Gempa ini mengingatkan
publik Jepang pada Tsunami 2011. Namun, warga jepang nampak tenang. Kereta
peluru yang menjadi poros transportasi Jepang, sempat tidak beroperasi selama
30 menit. Setelah keadaan dirasa aman, semua kegiatan kemballi berjalan normal.
Gempa adalah hal yang biasa di negara matahari terbit ini. Sebab itulah,
bangunan, jalan, jembatan di Jepang dirancang untuk menghadapi hal ini. Para
siswa juga dilatih untuk bisa menghadapi gempa dan menyelamatkan diri.
        Gunung berapi di Jepang jumlahnya
cukup banyak dan umumnya gunung tersebut merupakan gunung berapi aktif yang
menjadi pencetus gempa. Mereka tidak memilih untuk dilahirkan di tempat ini,
justru sebaliknya, sebagai wujud rasa syukur, warga Jepang justru berdamai
dengan situasi penuh gempa. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah
dengan memberikan pelatihan gempa di setiap sekolah maupun perkantoran. Di
sekolah, pelatihan ini bersifat wajib dan harus diikuti dengan penuh perhatian.
Guru-guru amat ketat dan serius dalam memberikan pelatihan penangan gempa untuk
siswa.
         Berikut adalah beberapa aturan
standar untuk menyelamatkan diri dari gempa saat kita berada di sekolah.
1.       Saat
gempa terjadi, jangan panik berlindunglah di bawah/kolong meja. Tujuannya, jika
ada lamgit-langit yang runtuh, bagian kepala bisa terlindung. Bangunan di
jepang umumnya sudah dirancang sedemikian rupa untuk menghadapi gempa. Maka,
material yang digunakan juga cenderung bukan material yang berat tetapi
memiliki kualitas yang kuat.
2.       Setelah
keadaan mulai tenang (gempa berkurang), mulailah keluar kelas/ sekolah. Ada
aturan yang harus dipatuhi untuk keluar kelas/ sekolah dengan aman.
a.      
Tidak boleh bicara, bicara dengan teman akan
mengakibatkan panik. Bicara saat gempa membuat proses evakuasi berjalan lambat
dan tidak tertib. Orang bisa saja bertukar perasaan yang menyebabkan kepanikan
b.     
Tidak boleh lari, berjalan dengan tenang. Lari juga
menyebabkan kepanikan, ketika dalam keadaan panik, orang tidak bisa diatur.
c.      
Tidak boleh saling dorong.  Berjalan dengan tenang, dan tunggu giliran,
dengan demikian keadaan akan terkendali. Saling dorong juga akan menyebabkan
kepanikan dan kekacauan.
d.     
Tidak kembali ke tempat semula. Apapun yang
terjadi, tetap berjalan ke arah lapangan terbuka. Tidak perlu memikirkan
barang-barang yagn tertinggal di kelas, cepat keluar dari ruangan dengan
tenang.
sumber: Youtube channel Japan Online

Youtube channel Jpan Online
3.       Saat
sudah berada di tempat terbuka, duduk dengan tenang dengan tangan melundungi
kepala. Biasa Siswa SD/TK memiliki busa penutupo kepala yang bisa melundungi
kepala dari kerikil atau puing-puing.
Sumber informasi dan foto:
channel youtube: Japan Online

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 6 = 2