Home / Uncategorized / Penemuan: Material dari Bambu, Lebih Kuat dan Ringan dari Baja

Penemuan: Material dari Bambu, Lebih Kuat dan Ringan dari Baja

sumber:botaniboy.com

      Saat ini Jepang tengah mengembangkan material organik
yang berasal dari Bambu. Penelitian menunjukkan, manfaat material bamboo bisa
digunakan ke berbagai industri, mulai pembuatan serat untuk popok hingga
otomobil.
      Chuetsu Pulp & Paper Co., bekerjasama dengan
universitas Kyushu, dalam mengembangkan teknik cellulose nanofiber (CNF), material utama CNF diambil dari bambu.
Hasil penelitian ini menunjukkan, CNF 5 kali lebih kuat dari baja namun
beratnya hanya Permasalahannya,
untuk mendapatkan CNF, diperlukan proses yang sangat mahal.

sumber:asahi.com

1/5 dari besi.

        Perusahaan menargetkan CNF dapat diproduksi
secara masal mulai Juni 2017 di kebun bambu Satsuma-Sendai di Wilayah Perfektur
Kagoshima. Perkebunan ini bisa memproduksi 100 ton CNF dalam setahun. CNF terdiri
dari struktur serat fiber selulosa yang amat kecil, yang ada di dinding sel
tanaman. CNF bisa dihasilkan dengan memecah serbuk kayu menjadi bagia-bagian
lebih kecil lagi.  Ketebalan CNF adalah
10 nanometer, atau 1/10.000 helai rambut manusia (1 nanometer = 1/1.000.000.000
meter).

      Ketika CNF dicampur dengan plastik, maka
kekuatannya akan meningkat dan bisa merubah bentuknya secara drastis. Cara untuk
merubah bentuk bisa dilakukan dengan fluktuasi temepratur. Sebenarnya, CNF bisa
dibentuk dari berbagai tanaman, namun CNF yang berasal dari bambu bisa dengan
mudah dikombinasikan dengan plastic dan material resin lain.
        Produksi CNF dianggap dapat menyelesaikan masalah
lingkungan. Banyak tanaman di kebun atau hutan yang tidak berkembang karena
karena pohon bambu. Di Perfektur Kyoto, Pohon Cemara dan Cedar (sejenis pinus)
banyak yang rusak akibat tunas bambu. Masyarakat menganggap bambu tidak terlalu
berguna, sehingga banyak ditebang. Tunas bambu termasuk yang cepat tumbuh dimana
saja. Pertumbuhannya juga cukup baik, bisa mencapai 20 meter. Bambu bisa
menghalangi sinar matahari di sekitarnya dan bisa menghambat pertumbuhan
tanaman lain. Jika sudah begini, wilayah di sekitar kebun bambu akan rawan
terkena angin puyuh, seperti yang terjadi di Perfektur Kagawa.
         Kagoshima  adalah wilayah dimana kebun bambu tumbuh
dengan subur. Kota Seatsuma-Sendai di bagian barat wilayah ini, awalnya merasa
terganggu dengan banyaknya pohon bambu. Pohon  bambu di wilayah ini sudah dimanfaatkan untuk
pembuatan kertas, Chetsu Pulp & paper setiap tahunnya memanfaatkan 20.000
ton bambu sejak tahun 1998. Perusahaan ini juga termasuk yang melakukan
penelitian CNF dan berharap bambu bisa dimantaafkan lebih banyak. Menurut
Kantor Kehutanan, Jepang memiliki 161.000 hektar kebun bambu di tahun 2012.
        Selain bisa dimanfaatkan dalam membuat kertas,
bambu juga bisa menjadi bahan arang, material untuk membuat jalan dan lain-lain. Namun, belakangan ini, permintaan terhadap kayu menurun. “Untuk
menghambat pertumbuhan bambu, tidak ada jalan lain selain membuat bambu menjadi
lebih berguna secara komersil,” ujar Shigeo Suzuki, dosen geografi ekologi dari
Univeristas Rissho.
CNF yang terbuat dari  tanaman selain bambu sudah dimanfaatkan
sebelumnya. Pada Oktober 2015, Nippon Paper Industries.Co, mulai menjual
popok dewasa. CNF didesain sedemikian rupa sehingga tidak langsung bersentuhan
dengan kulit manusia.
       Universitas Kyoto, memulai proyek riset untuk
menggunakan CNF dalam industri otomobil. Penelitian CNF bermula di tahun 2004,
negara-negara seperti Amerika Serikat, Cina dan negara-negara di Eropa Utara
secara agresif berlomba-lomba mengembangkan fiber yang kuat.
Sumber foto da info: asahi.com, artikel asli
ditulis oleh Kazuya Goto dan Takehito Sato

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 78 = 80