sumber: Asahi Shinbun |
Kobe- para peneliti di Jepang kini mengembangkan alat keselamatan baru pada
Bus, untuk mengurangi kecelakaan akibat sopir tertidur atau tidak fokus saat
menyetir. Alat ini nantinya akan disambungkan dengan Pusat Komunikasi sehingga
kendaraan lebih mudah dipantau.
Bus, untuk mengurangi kecelakaan akibat sopir tertidur atau tidak fokus saat
menyetir. Alat ini nantinya akan disambungkan dengan Pusat Komunikasi sehingga
kendaraan lebih mudah dipantau.
Teknologi ini dikembangkan oleh Universitas Elktro Komunikasi Osaka dan
Universitas Sangyo Kyoto. Alat ini juga sudah diuji pada 30 Bus dengan rute tetap di Osaka. Bus
tersebut dioperasikan oleh Perusahaan Bus Kobe Minato Kanko.
Universitas Sangyo Kyoto. Alat ini juga sudah diuji pada 30 Bus dengan rute tetap di Osaka. Bus
tersebut dioperasikan oleh Perusahaan Bus Kobe Minato Kanko.
Untuk memonitor aktivitas sopir di bus, sebuah alat biosensor ditempatkan
pada kursi sopir dan bagian belakang mobil. Biosensor yang menggunakan
gelombang mikro ini dapat memantau pola pernafasan sopir dan detak jantung
tanpa harus bersentuhan dengan tubuh sopir. “Kami berharap dapat mengakumilasi
data sehingga dapat mempersiapkan sistem yang lebih besar,” ujar Tsuneo Jozen, professor
jurusan teknik informasi di Universitas Elektro Komunikasi Osaka.
pada kursi sopir dan bagian belakang mobil. Biosensor yang menggunakan
gelombang mikro ini dapat memantau pola pernafasan sopir dan detak jantung
tanpa harus bersentuhan dengan tubuh sopir. “Kami berharap dapat mengakumilasi
data sehingga dapat mempersiapkan sistem yang lebih besar,” ujar Tsuneo Jozen, professor
jurusan teknik informasi di Universitas Elektro Komunikasi Osaka.
Alat ini menawarkan rasa yang lebih
nyaman pada sopir, karena tidak perlu ada kontak fisik secara langsung. Saat
pernafasan rata-rata dan detak jantung sopir menjadi lebih pendek, sistem ini
akan membaca sebagai resiko tidur. Jika
demikian, maka lampu belakang akan menyala
demikian juga lampu di kursi sopir, sebagai peringatan sopir untuk
konsentrasi,
nyaman pada sopir, karena tidak perlu ada kontak fisik secara langsung. Saat
pernafasan rata-rata dan detak jantung sopir menjadi lebih pendek, sistem ini
akan membaca sebagai resiko tidur. Jika
demikian, maka lampu belakang akan menyala
demikian juga lampu di kursi sopir, sebagai peringatan sopir untuk
konsentrasi,
Sistem ini terintegrasi dengan jaringan kendaraan dan pusat komunikasi lalu lintas kota.
Secara otomatis, ketika sopir dalam keadaan yang beresiko, maka data ini akan
diteruskan pada sistem pengereman bus dan pusat komunikasi lalu lintas kota. Lokasi bus, plat nomor
kendaraan dan rekaman jejak sopir akan segera terbaca di monitor pusat.
Secara otomatis, ketika sopir dalam keadaan yang beresiko, maka data ini akan
diteruskan pada sistem pengereman bus dan pusat komunikasi lalu lintas kota. Lokasi bus, plat nomor
kendaraan dan rekaman jejak sopir akan segera terbaca di monitor pusat.
Selain berfungsi untuk mengurangi resiko kecelakaan, sistem ini juga
berfungsi untuk memonitor kondisi fisik sopir. Dari detak jantungnya bisa
dilihat kondisi kesehatan sopir saat bekerja.
“Dalam jarak jauh, kondisi sopir yang lelah dapat dipantau, sopir yang
lelah bisa digantikan dengan sopir lain yang lebih fit. “Kami berharap studi ini
bisa dikembangkan lebih lanjut.” Tambah Tsuneo.
berfungsi untuk memonitor kondisi fisik sopir. Dari detak jantungnya bisa
dilihat kondisi kesehatan sopir saat bekerja.
“Dalam jarak jauh, kondisi sopir yang lelah dapat dipantau, sopir yang
lelah bisa digantikan dengan sopir lain yang lebih fit. “Kami berharap studi ini
bisa dikembangkan lebih lanjut.” Tambah Tsuneo.
Sumber info dan foto: asahi.com