Home / Uncategorized / Teknologi Biofloc Korea, Ternak Udang di Gurun Al Jazair Melimpah

Teknologi Biofloc Korea, Ternak Udang di Gurun Al Jazair Melimpah

sumber: koreatimes.co.kr

      Pada
Oktober 2016, masyarakat di Gurun Sahara di Aljazair terlihat senang dan tepuk
tangan, saat mereka pertama kali mereka memanen udang. Kerjakeras mereka selama
ini tidak sia-sia, udang-udang itu kini sudah bisa dibiakkan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
      Sekitar
5 ton udang, dengan berat rata-rata 20 gr/ ekor berhasil dipanen. Ini pertama
kali ternak udang dikembangkan pada wilayah gurun pasir dengan angina kencang.
Salah satu keberhasilan ini, karena dukungan dari Institut Ilmu Perikanan
Korea, yang membawa pengetahuan untuk membantu masyarakat Aljazair. 
sumber: koreatimes.co.kr
     Projek
ini bermula dari permintaan Pemerintah Aljazair melalui Organisasi bantuan
Pembangunan (ODA), organisasi NIFS dan Agen Kerjasama Internasional Korea.
Beberapa organisasi ini bekerjasama untuk membangun tambak udang  di Aljazair pertama kali pada tahun 2011.
Awalnya, banyak yang mengira tidak mungkin beternak udang di iklim gurun yang
panas. Apalagi rendahnya persediaan air, dan suhu air yang panas, membuat
tingkat kadar garam air yang tidak seimbang.
    Namun
berkat teknologi biofloc yang dikembangkan
Korea, maka kondisi suhu ruangan bisa disesuaikan. Metode yang digunakan adalah
dengan membatasi pertukaran air yang dapat membuat  residu organik terakumulasi. Hal ini bisa
menyebabkan bakteri berkembang pesat, sehingga bisa membantu mengontrol
kualitas air dan menyediakan makanan untuk udang-udang itu. Teknologi  ini mulai dikembangkan di Korea Selatan pada
tahun 2008.
     
Pada Agustus 2015, pemerintah Aljazair membangun  Pusat Penelitian Tambak Udang seluas 12
hektar, dengan investasi sebesar 6,9 Milyar Won (US $ 5.9 juta). Pada pusat
riset ini, transfer teknologi dan pelatihan beternak udang dilakukan oleh
organisasi NIFS. Hasilnya pada Januari 2016, sekitar 500 kg udang sudah dipanen.
     
Kini,
Aljazair bisa memproduksi lebih dari 100 ton udang setiap tahun. Pemerintah
selanjutnya merencanakan membangun peternakan udang lain yang lebih luas
dibawah air, pengerjaan direncanakan selesai pada tahun 2025. Projek ini
berhasil membawa Korea sebagai negara yang piawai dalam hal teknologi ternak
udang. Permintaan kerjasamapun akhirnya membludak.

      Persediaan
udang meningkat 1.000 ton setiap tahunnya. Pada tahun 2016, terjadi rekor
permintaan sebanyak 5.500 ton. Seiring dengan hal itu, permintaan atas
teknologi Biofloc juga meningkat. Sejak tahun 2015, sudah ada 47 peternakan
yang menggunakan teknologi ini dalam ternak udang. 
 

Sumber info dan foto: artikel
asli ditulis oleh Ko Dong-hwan Koreatimes.co.kr

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 15 =