Home / Uncategorized / Pemerintah Jepang Dituntut atas Merekomendasikan Vaksinasi Kanker Serviks

Pemerintah Jepang Dituntut atas Merekomendasikan Vaksinasi Kanker Serviks

sumber: Ryosuke Yamamoto, asahi.com

       Seorang remaja di Jepang, mengaku tubuhnya jadi
sakit-sakitan setelah menerima vaksin kanker serviks. “Bagaimana mungkin karena
satu suntikan membuat tubuhku rapuh? Ujar  remaja berusia 17 tahun yang menjelaskan
bagaimana tubuhnya menderita setelah disuntik vaksinasi untuk mencegah kanker
serviks.
     “Aku hanya ingin hidup normal seperti yang lain.
Aku sangat berharap atas masa depanku.” Tambahnya lagi. Hal ini ia lontarkan
saat melakukan konferensi pers di Tokyo pada 14 Desember 2016. Gadis kelas 2 SMU dari Perfektur Chiba, sudah
melakukan korespondensi sebelumnya untuk mengkonsultasikan kesehatannya. Ia
juga juga telah melayangkan gugatan hukum atas 
suntikan vaksinasi ini yang dipercaya telah membuatnya menderita,

      Wanita muda ini menerima vaksinasi saat ia duduk
di kelas 1 SMU. Seminggu setelahnya, ia diserang pusing hebat. Tahun berikutnya
ia mulai sakit perut, dan rasa sakit itu semakin menyebar ke tangan, kaki dan
punggung.  Akibat sakit ini, ia menyerah
untuk main piano karena ia kerap kehilangan ingatan dan sudah tidak lagi aktif
di sekolah.
       57 wanita yang berusia antara 15 s.d 22 tahun
ikut bergabung untuk mengajukan tuntutan kepada pemerintah Jepang dan dua
perusahaan farmasi di Tokyo, Osaka, Nagoya dan distrik Fukuoka di hari yang
sama. Mereka meminta kompensasi 855 juta yen (US$ 7,36)  atas penderitaan yang mereka rasakan.
Peristiwa ini merupakan aksi terusan dari aksi sebelumnya yang terjadi pada
Juli 2016.
     Total orang-orang yang meminta kompensasi kini
berjumlah 119, mereka mengeluh tubuhnya menjadi sakit setelah mendapatkan
vaksinasi itu. Beberapa diantaranya, kini tidak dapat berjalan dan mengalami
gangguan penglihatan. Jenis vaksinasi yang dipertanyakan adalah GlaxoSmithKline Plc’s Cervarix dan  MSD
KK’s Gardasil
.
      Sebetulnya keluhan tersebut sudah banyak
dilaporkan dari beberapa negara, bahkan sebelum vaksinasi itu disetujui di
Jepang. Para wanita yang mengajukan tuntutan itu menyesalkan keputusan
pemerintah Jepang yang merekomendasi vaksinasi tanpa mengkonfirmasi keamanannya
terlebih dulu. Pemerintah dan dua perusahaan farmasi ini diminta untuk segera
bertanggungjawab.
Sumber info dan foto: asahi.com
Artikel asli ditulis oleh Ryosuke Yamamoto, http://www.asahi.com/ajw/articles/AJ201612150055.html

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 1 =